Selasa, 10 April 2012

MOTIVASI


MOTIVASI
1.       Konsep Dasar
Pengertian Motivasi menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Machrony (154), adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan dan mengurangi ketidakseimbangan.
Berdasarkan definisi di atas, maka motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.       Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan individu, sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku atau bertindak.
b.      Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu.
c.       Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang
d.      Proses yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan (goal).

2.       Motivasi dan Perilaku
Perilaku setiap individu pada dasarnya berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain, perilaku individu pada umumnya didorong oleh keinginan untuk merealisasikan tujuan.
Sedangkan unit dasar dari perilaku adalah suatu aktivitas, dimana pada kenyataan semua perilaku adalah serangkaian aktivitas.
Setiap individu memiliki beragam aktivitas kebutuhan. Seluruh kebutuhan tersebut berkompetisi untuk melahirkan perilakunya. Kebutuhan yang paling kuatlah yang akan memimpin perilaku individu. Suatu kebutuhan akan berkurang kekuatannya apabila kebutuhan tersebut sudah dipuaskan.
Paul Hersey dan kenneth H. Blanchard (1980), mengemukakan bahwa berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan disebabkan beberapa hal:
a.       Pemuasan kebutuhan, dimana apabila suatu kebutuhan sudah dipuaskan, maka stimulus perilaku akan menurun.
b.      Pemblokiran pemuasan kebutuhan, dimana individu akan cenderung melakukan penurunan perilaku dalam rangka mencapai pemecahan permasalahan secara trial and error.
c.       Ketegangan kognitif, dimana ketagangan kognitif timbul apabila dua buah persepsi yang relevan satu sama lain berada dalam konflik, sehingga menyebabkan individu mencoba mengubah pengetahuan yang berlawanan agar dapat mengurangi ketegangan.
d.      Frustasi, adalah suatu hambatan bagi pencapaian tujuan yang disebabkan oleh kondisi individual, akibatnya agresi dapat menjurus pada perilaku destruktif.
e.      Rasionalisasi, dapat diartikan sebagai permintaan maaf.
f.        Regresi, pada intinya adalah tindakan seseorang yang tidak sesuai dengan usianya.
g.       Fiksasi, ini terjadi apabila individu secara terus menerus memperlihatkan pola perilaku yang sama berulang-ulang meskipun pengalamannya tealh memperlihatkan bahwa hal itu tidak akan menghasilkan apa pun.
h.      Resignasi, artinya pengunduran diri atau patis, hal ini terjadi setelah frustasi yang berkepanjangan.
i.         Kekuatan motif yang meningkat, hal ini terjadi karena kekuatan motif individu dapat meningkat dan dapat pula menurun bergantung pada mendesak atau tidaknya kebutuhan seseorang.

3.       Elemen Penggerak Motivasi
Elemen penggerak motivasi menurut Sagir (1985):
a.       Kinerja, yaitu keinginan seseorang yang ingin berprestasi dan menganggapnya sebagai suatu kebutuhan yang dapat mendorongnya untuk mencapai sasaran.
b.      Penghargaan, yaitu pengakuan seseorang atau suatu kinerja yang telah dicapai oleh seseorang merupakan stimulus yang kuat.
c.       Tantangan, adanya tantangan yang dihadapi merupakan stimulus kuat bagi manusia untuk mengatasinya.
d.      Tanggung jawab, adanya rasa ikut serta memiliki akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab.
e.      Pengembangan, artinya pengembangan kemampuan seseorang, baik pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju, dapat menjadi stimulus kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah.
f.        Keterlibatan , adanya rasa ikut serta dalam suatu proses pengambilan keputusan merupakan stimulus yang cukup kuat untuk karyawan.
g.       Kesempatan, adanya kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang terbuka merupakan stimulus cang cukup kuat bagi karyawan.

4.       Bentuk Motivasi
Pada umumnya bentuk motivasi yang sering dianut oleh perusahaan, meliputi empat elemen utama, yaitu:
a.       Kompensasi bentuk uang, salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada karyawan adalah berupa kompensasi, biasanya berwujud uang.
b.      Pengarahan dan pengendalian, yang dimaksud pengarahan di sini adlah menentukan bagi karyawan mengenai apa yang harus mereka kerjakan dan apa yang tidak harus mereka kerjakan, sedangkan pengendalian menentukan bahwa karyawan harus mengerjakan hal-hal yang telah diinstruksikan.
c.       Penetapan pola kerja yang efektif
d.      Kebajikan, yaitu sebagai suatu tindakan yang diambi dengan sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para karyawan.
5.       Teori Motivasi  dan Penelitian
a.       Teori kepuasan, berorientasi pada faktor diri individu yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan mengehentikan perilaku. Pendukung teori ini adalah:
                                                               i.      Teori kebutuhan menurut Maslow
                                                             ii.      Teori dua faktor menurut Herzberg
                                                            iii.      Teori kebutuhan menurut Mc. Clelland
b.      Teori Proses, mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana perilaku yang dikuatkan, didukung, dan dihentikan. Pendukungya adalah Victor H. Vroom (1964), dengan inti teorinya:
                                                               i.      Teori harapan
                                                             ii.      Teori keadilan
                                                            iii.      Teori penguatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar